BAHAYA MEROKOK UNTUK REPRODUKSI

 




Yuk berhenti merokok sebelum masalah-masalah diatas terjadi, terutama bagi kalian yang sudah berstatus pasangan suami-istri. Karena baik perokok aktif maupun pasif dapat berisiko terkena gangguan kesuburan yang tidak hanya menimpa perempuan, namun juga pria.

Berikut bahaya merokok bagi kesehatan reproduksi :

• perokok aktif dan pasif akan memiliki risiko penurunan kesuburan

• adanya lebih dari 700 zat kimia berbahaya yang masuk ke dalam tubuh

• zat kimia berbahaya akan menyebar ke seluruh organ tubuh termasuk organ reproduksi

• masalah yang akan terjadi

• Gangguan organ reproduksi

• penurunan kualitas sel telur dan sperma

• terjadi disfungsi ereksi pada pria

• wanita bisa mengalami menopause dini

• risiko keguguran

NIKOTIN

Nikotin adalah zat stimulan yang dapat memperbaiki suasana hati dan meningkatkan konsentrasi. Namun, zat ini bisa menimbulkan efek adiksi atau kecanduan, sehingga membuat perokok sulit menghentikan kebiasaan tersebut.

Selain itu, orang yang kecanduan nikotin juga berisiko mengalami efek samping nikotin, seperti peningkatan detak jantung, berkurangnya nafsu makan, sesak napas, mual, serta kram perut.

Jika seseorang tiba-tiba berhenti merokok, tubuhnya akan mengalami gejala putus nikotin. Hal ini bisa menimbulkan rasa cemas, gelisah, pusing, susah berkonsentrasi, sulit tidur, kelelahan, gelisah, dan peningkatan nafsu makan.

KARBON MONOKSIDA

Karbon monoksida kerap ditemukan pada asap knalpot mobil. Zat ini bisa menghalangi suplai oksigen ke seluruh bagian tubuh, memaksa jantung bekerja lebih keras, dan mengganggu kerja paru-paru.

TAR

Ketika merokok, kandungan tar di dalam rokok akan ikut terisap. Zat ini dapat mempersempit saluran udara kecil di paru-paru (bronkiolus) yang bertugas untuk menyerap oksigen.

Selain itu, tar juga dapat merusak rambut halus atau silia yang berfungsi untuk mengeluarkan virus, kuman, debu, dan benda asing dari saluran pernapasan. Hal ini dapat menyebabkan berbagai penyakit paru-paru, seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan emfisema.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer